Stade Louis II, Monaco – Dalam pertandingan yang penuh drama di ajang Liga Champions, AS Monaco dan Manchester City harus puas berbagi poin setelah bermain imbang 2-2. Pertandingan ini berlangsung pada hari Selasa (3/10) dan menyuguhkan aksi yang menarik dari kedua tim.
Jalannya Pertandingan
Manchester City, yang datang sebagai favorit, langsung menggebrak sejak menit awal. Erling Haaland, penyerang bintang mereka, membuka skor pada menit ke-15. Menerima umpan silang dari Jack Grealish, Haaland dengan tenang menyundul bola ke gawang dan membuat fans City bersorak. Namun, keunggulan tersebut tidak bertahan lama. Hanya enam menit setelah gol pertama, Monaco berhasil menyamakan kedudukan melalui Jordan Teze yang memanfaatkan kesalahan di lini belakang City.
Kedua tim tampak saling serang, dan City kembali memimpin pada menit ke-30. Kali ini, Haaland kembali mencetak gol dengan sundulan memanfaatkan umpan dari Kevin De Bruyne. Gol ini membuat City unggul 2-1, dan sepertinya mereka akan membawa keunggulan tersebut hingga akhir babak pertama.
Namun, babak kedua menjadi milik Monaco. Mereka menunjukkan determinasi yang tinggi untuk mengejar ketinggalan. City tampak kesulitan menghadapi tekanan dari tim tuan rumah. Beberapa peluang emas tercipta, tetapi penyelesaian akhir yang kurang baik membuat mereka gagal mencetak gol.
Momen Kontroversial
Momen paling kontroversial terjadi di menit-menit akhir pertandingan. Pada menit ke-90, Monaco mendapatkan penalti setelah Eric Dier dijatuhkan di dalam kotak penalti. Banyak pihak merasa keputusan wasit terlalu cepat dan tidak tepat, mengingat Dier tampak melakukan pelanggaran yang minim. Namun, setelah melihat VAR, wasit tetap pada keputusannya. Dier sendiri yang maju sebagai eksekutor, berhasil mengeksekusi penalti dengan baik dan membawa Monaco menyamakan kedudukan menjadi 2-2.
Reaksi Pelatih dan Pemain
Setelah pertandingan, Pep Guardiola, pelatih Manchester City, mengungkapkan kekecewaannya. Ia menilai timnya seharusnya bisa mempertahankan keunggulan dan tidak memberikan kesempatan kepada Monaco untuk bangkit. “Kami memiliki kontrol yang baik di babak pertama, tetapi di babak kedua kami kehilangan fokus. Kami harus belajar dari kesalahan ini,” ujar Guardiola.
Di sisi lain, pelatih Monaco, Philippe Clement, merasa bangga dengan performa timnya. Ia menyoroti semangat juang anak asuhnya yang tidak menyerah meskipun tertinggal. “Kami menunjukkan karakter yang kuat dan kemampuan untuk bangkit. Ini adalah hasil yang baik melawan tim sekelas Manchester City,” katanya.
Erling Haaland, yang mencetak dua gol, juga memberikan komentar. “Tentu saja, saya senang bisa mencetak gol, tetapi hasil ini tidak memuaskan. Kami seharusnya bisa menang,” ungkap Haaland dengan nada kecewa.
Jordan Teze, yang mencetak gol penyama kedudukan, menambahkan, “Kami tidak pernah menyerah. Ini adalah hasil yang bagus bagi kami dan kami akan terus berjuang di pertandingan-pertandingan berikutnya.”
Statistik Pertandingan
Secara keseluruhan, Manchester City mendominasi penguasaan bola dengan 65% dibandingkan Monaco yang hanya 35%. Namun, statistik tembakan menunjukkan bahwa kedua tim sama-sama memiliki peluang yang cukup merata, dengan City melakukan 19 tembakan dan Monaco 8 tembakan, yang menunjukkan efisiensi tim tuan rumah.
Manchester City juga mencatatkan 1,37 expected goals (xG) berbanding 1,44 xG milik Monaco. Ini menunjukkan bahwa meskipun City lebih banyak menguasai bola, efektivitas Monaco dalam menyerang tidak bisa diremehkan.

Sorotan dan Analisis
Pertandingan ini menjadi sorotan banyak media, terutama karena penalti kontroversial yang diberikan. Banyak analis sepak bola mempertanyakan keputusan wasit dan dampaknya terhadap hasil akhir. Beberapa menyebut bahwa keputusan tersebut mencerminkan ketegangan yang ada dalam pertandingan besar seperti ini.
Selain itu, penampilan Haaland menjadi sorotan tersendiri. Dengan dua gol yang dicetak, ia kini telah mengoleksi 52 gol dalam 50 penampilan di Liga Champions, menjadikannya salah satu penyerang paling produktif di kompetisi ini.
Kesimpulan
Hasil imbang ini menjadi pelajaran berharga bagi kedua tim. Manchester City, meskipun tampil dominan, harus meningkatkan konsistensi di babak kedua. Sementara itu, Monaco menunjukkan bahwa mereka mampu bersaing dengan tim-tim besar Eropa. Pertandingan ini menegaskan bahwa di Liga Champions, setiap menit sangat berharga dan tidak ada yang pasti hingga peluit akhir berbunyi.
Dengan hasil ini, baik Monaco maupun Manchester City kini harus mempersiapkan diri untuk pertandingan selanjutnya, di mana setiap poin sangat krusial dalam perjalanan mereka di Liga Champions. Fans kedua tim tentu berharap untuk melihat performa yang lebih baik dan hasil yang lebih memuaskan di laga-laga berikutnya.