Topan Ragasa Terjang Asia Timur, Korban Jiwa Terus Bertambah

Topan Ragasa tengah mengamuk di sejumlah negara di Asia Timur, termasuk Taiwan, Hong Kong, dan China. Badai ini membawa angin kencang dan hujan deras yang mengakibatkan kerusakan parah serta korban jiwa.

Dampak di Taiwan

Taiwan menjadi salah satu wilayah yang paling parah terkena dampak. Sejak awal pekan, pemerintah melaporkan bahwa sedikitnya 14 orang telah tewas dan 124 orang masih hilang akibat badai ini. Banyak warga yang terluka dan rumah-rumah mengalami kerusakan berat.

Peringatan di Hong Kong

Di Hong Kong, pejabat setempat menyatakan adanya ancaman serius dari Topan Ragasa. Pemerintah telah meminta warga untuk membatasi aktivitas di luar rumah. Beberapa layanan transportasi, termasuk penerbangan, juga dibatalkan sebagai langkah pencegahan.

Penutupan Sekolah di China

Sementara itu, di China, lebih dari 10 kota telah menutup sekolah dan universitas sebagai langkah antisipasi. Evakuasi dilakukan di daerah pesisir untuk menghindari dampak dari badai dan gelombang tinggi. Ragasa diketahui sebagai salah satu topan terkuat dalam beberapa tahun terakhir.

Apa Itu Topan Ragasa?

Topan Ragasa terbentuk di Samudra Pasifik Barat pada pertengahan September 2025. Dengan kecepatan angin lebih dari 200 kilometer per jam, badai ini telah mengakibatkan banjir, longsor, dan kerusakan infrastruktur yang signifikan.

Dampak Tidak Langsung untuk Indonesia

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan mengenai dampak tidak langsung dari Topan Ragasa terhadap cuaca di Indonesia. Potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang diperkirakan akan melanda beberapa wilayah, termasuk Maluku, Papua, dan Sulawesi.

BMKG juga memperingatkan nelayan dan operator kapal untuk waspada terhadap gelombang tinggi di Laut Natuna dan Laut Maluku.

Kesimpulan

Topan Ragasa membawa dampak yang sangat besar bagi negara-negara yang dilaluinya. Dengan semakin meningkatnya jumlah korban jiwa dan kerusakan, perhatian internasional pun diperlukan untuk membantu kawasan yang terdampak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *